umpanlambung.com – Satoru Mochizuki tidak lagi menjabat sebagai pelatih Tim Nasional Putri Indonesia, sebuah keputusan yang diumumkan oleh Komite Eksekutif PSSI melalui Vivin Cahyani. Kali ini, Mochizuki akan diarahkan untuk fokus pada pengembangan sepakbola putri, setelah Tim Garuda Pertiwi gagal lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026.
Penjelasan PSSI tentang Pergantian Pelatih
Vivin Cahyani, dalam pernyataannya di Hotel Sultan, Jakarta, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil koordinasi dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. ‘Coach Mochi sekarang difokuskan untuk di development (sepakbola wanita)’, jelas Vivin.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan bagi Coach Mochi untuk berkontribusi lebih besar di belakang layar. Dengan melihat jenjang yang lebih tinggi, keberadaannya diharapkan dapat memberi dampak positif dalam perkembangan sepakbola wanita di Indonesia.
Namun, terdapat spekulasi bahwa pergantian ini terkait dengan performa Timnas Putri di kualifikasi Piala Asia Wanita, di mana mereka hanya mampu finis ketiga di Grup D setelah kekalahan dari Taiwan pada 5 Juli 2025.
Kredibilitas Satoru Mochizuki
Vivin Cahyani menegaskan bahwa keputusan untuk mengalihkan Mochizuki ke peran baru bukanlah karena kegagalan tim, melainkan didasarkan pada pengalaman dan kredibilitas pelatih asal Jepang tersebut. ‘Kami melihat dari pengalamannya beliau, kredibilitasnya, networking beliau dengan JFA (Japan Football Association), dengan liga wanita di Jepang,’ ucap Vivin.
Dengan latar belakang yang kuat, diharapkan Satoru Mochizuki dapat menyusun road map yang efektif untuk perkembangan sepakbola putri di Indonesia. Ini adalah langkah strategis yang penting dalam upaya PSSI untuk meningkatkan kualitas permainan dan pengembangan tim nasional ke depan.
Pencarian Pelatih Baru Timnas Putri
Vivin juga mengungkapkan bahwa PSSI saat ini sedang dalam proses pencarian pelatih baru untuk Timnas Putri Indonesia. ‘Kita sekarang sedang fokus cari untuk head coach di timnas senior,’ ujarnya.
PSSI berencana untuk menjadikan Jepang sebagai kiblat pelatihan, dengan pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Japan Football Association. ‘Kami sudah putuskan kalau putri kiblatnya Jepang,’ tambah Vivin.
Diharapkan dengan sosok pelatih yang tepat, Timnas Putri Indonesia dapat memperbaiki performa dan mencapai target yang lebih tinggi di masa depan. Proses transisi ini diharapkan dapat membawa hasil yang positif bagi tim dalam kompetisi yang akan datang.
